Kamis, 10 Juni 2010

Si Joni

Si kecil Joni diperintahkan Papa pergi ke kamarnya dan segera tidur.

Lima menit kemudian

Joni: "Pa..."

Papa: "Ada apa?"

Joni: "Joni haus Pa. Bawain air dong"

Papa: "Tidak. Jangan pakai alasan itu. Ayo tidur! Matiin lampunya"



Lima menit kemudian



Joni: "Pa.....!"

Papa: "ADA APA LAGI!"

Joni: "Joni HAUS. Aku boleh minum ya"

Papa: "Kan Papa sudah bikang tidak! Kalau kamu ngomong lagi,
Papa akan pukul Pantatmu!"



Lima menit kemudian



Joni: "Paaaaa..... "

Papa: "APA!!!!!!!"

Joni: "Kalo papa kemari mau mukul pantat Joni, sekalian bawain airnya ya Pa"







Mama: "Joni, sini!"

Joni: "Ada apa Ma?"

Mama" "Kamu benar-benar bikin Mama kecewa. Nilaimu kok makin jelek aja!"

Joni: "Tapi Ma, penerimaan Rapor kan baru besok"

Mama: "Mama tau. Tapi Mama besok mau belanja ke Singapore,
jadi sekarang aja Mama marahin kamu!"







Papa: "Joni! Kenapa nilai matematikamu jelek?"

Joni: "Abisnya Pa, Senin kemaren guru bilang 3+5 = 8"

Papa: "Lantas kenapa?"

Joni: "Hari Selasa bu guru bilang 4 + 4 = 8. Hari Rabu dia

bilang 6 + 2 = 8. Kalo bu guru ngomongnya beda-beda begitu,

gimana Joni tau mana yang benar?"







Guru: "Joni, berapa tahun umur ayahmu?"

Joni: "Sama dengan umur saya Bu Guru"

Guru" "Kok bisa sama?"

Joni: "Dia kan baru jadi ayah sejak saya lahir bu guru"







Guru: "Joni, kenapa isi karanganmu yang berjudul "Anjingku"

sama persis dengan isi karangan kakakmu? Kamu nyontek ya!"

Joni: "Nggak Bu. Anjingnya yang sama"






Papa: "Gurumu bilang kamu ini nggak bisa diajari apapun!"

Joni: "Itu makanya Joni bilang dia nggak berguna Pa!"






Guru: "Kamu lahir di mana?"

Joni: "Di Kalimantan Pak"

Guru: "Bagian mana?"

Joni: "Seluruh bagian badan saya Pak"






Guru: "Kenapa rambutmu nggak di sisir?"

Joni: "Nggak punya sisir bu"

Guru: "Kan bisa kamu pakai punya ayahmu"

Joni: "Ayah nggak punya rambut Bu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar