Minggu, 13 Juni 2010

orang tua

Seorang tua tercenung di depan kebun kentangnya, dengan hati perih dia befikir bagaimana bisa mencangkuli kebun kentang ini dengan tangan tuanya yang semakin renta...akhirnya dengan pasrah dalam hati ia berkata....aku tidak sanggup lagi. Akhirnya dia menulis surat pada anaknya yang sedang di penjara karena kasus sengketa tanah dengan perusahaan perkebunan.

"Anakku, kemaren ayah memandangi kebun kentang kita, seharusnya saat ini ayah sudah bersiap-siap untuk menanam kentang. Kebun kentang itu adalah harapan hidup kita; dulu waktu Ibumu hidup dan kamu tidak sedang di penjara, menanam kentang bukanlah masalah bagi Ayah, tapi kini dengan tubuh yang semakin renta, rasanya ayah sudah tidak lagi sanggup untuk menanam pohon itu. Anakku, ayah tidak ingin membuatmu menjadi sedih di sana, ayah hanya ingin berbagi cerita saja anakku." demikian isi surat sang Ayah pada anaknya.

Ketika surat tersebut sampai si anak tercenung, ia berfikir keras bagaimana caranya membantu ayahnya yang sedang susah.

2 hari kemudian anak tersebut membalas surat ayahnya dengan hanya menuliskan beberapa kalimat pendek, "Ayah, janganlah ayah cangkuli kebun kita itu, 2 minggu lalu ada orang tak dikenal yang mengunjungiku meminta izin untuk menyimpan senjata dan bahan peledak di kebun kita, dan katanya dia akan menyimpannya secara Acak, dalam minggu-minggu ini dia akan mengambil senjata itu, jadi jangan cangkuli kebun itu Ayah...

2 hari kemudian 1 pleton pasukan anti teror, puluhan anggota inteljen dan penjinak Bom terlihat sibuk mencangkuli kebun tersebut, si Ayah yang baru datang terkejut melihat hal ini dan sebelum sampai kebun diapun pulang dengan ketakutan. Hari itu juga dia menulis surat pada anaknya dengan tangan tuanya yang terlihat bergetar....Anakku, hari ini puluhan orang tentara dan polisi datang mencangkuli kebun kebun kita, mereka membawa anjing dan semuanya bersenjata.... ada apa anakku, apakah engkau mengetahui sesuatu ?

3 hari kemudian surat balasan dari si anak datang.." wahai ayahku yang sangat aku sayangi, saat ini hanya itulah yang dapat ananda lakukan untuk membantu Ayah. sekarang tanamlah kentang untuk menyokong hidup ayah, bukankah tanahnya sudah ada yang menyangkuli..

CT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar