Apel + Pear | Mencegah kencing manis, mengimbangkan kadar gula. Menerangkan mata, merawat kecantikan. |
MAKANLAH SAYUR DAN BUAH
500 GRAM SEHARI DEMI MENCEGAH
PENYAKIT KANKER
Tips dari Prof. Hung, Taiwan
Si MERAH - Tomat
Sebuah tomat setiap hari menurutnya sudah bisa mengurangi resiko kanker prostate sampai 45%. Si Merah Cabe katanya baik untuk memperbaiki suasana hati orang yang sedang murung
Si JINGGA
Wortel, semangka, ubi merah, jagung, pepaya mengandung banyak vitamin A.
Si HIJAU
Teh dianjurkan untuk melawan radikal bebas dan memperlambat penuaan. Teh hijau baik pula untuk mengurangi resiko tumor dan arteriosclerosis.
Si PUTIH havermut.
Prof.Hung sendiri setiap pagi sarapan 40 g havermut. Katanya menurunkan kolesterol dan trigtiserida selain itu baik bagi penderita diabetes dan sembelit.
Si HITAM jamur kuping.
Bisa bermanfaat mengencerkan darah sehingga tidak mudah terjadi penyumbatan pembuluh darah, termasuk di otak dan mencegah kepikunan. Sehari cukup 5-10 g, dalam tumis atau sup.
Seorang pasien Prof.Hung, pengusaha dari Taiwan, harus menjalani bedah by-pass akibat penyumbatan pembuluh jantung. Saat menunggu giliran untuk dioperasi di AS, setiap hari ia makan sup yang dibuat dari 10 g jamur kuping, 40 g daging tanpa lemak, 3 iris jahe, 5 bawang putih, sedikit garam dan 6 mangkuk air yang dimasak sampai kuahnya tinggal 2 mangkuk. Menurut Prof. Hung, 11/2 bulan kemudian, ketika tiba giliran pasien itu untuk dibedah, ternyata pembuluh-pembuluh darah jantungnya sudah 'plong' sehingga operasi di batalkan. Nah, demi untuk hidup sehat marilah kita juga menjalani resep ini.
Sindrom Leher, Pundak dan Pergelangan Tangan, Penyakit Kaum Kerah Putih
Apakah anda dan keluarga anda tergolong kaum kerah putih ? Berdandan necis mengenakan jas dan dasi dengan tangan menjinjing laptop, memang kelihatan gengsi di mata orang lain. Akan tetapi, apakah anda juga menyadari dalam bekerja di kantor yang menekankan efisiensi itu, kesehatan kaum kerah putih sedang terancam. Kesehatan mereka setiap hari dirongrong serentetan 'sindrom kantor' karena bekerja lama-lama menghadap komputer sehingga leher terasa kaku, pinggang pegal, lengan dan kaki kesemutan .
"Penyakit jabatan kerah putih " adalah sebutan lazimnya, tapi dari segi kedokteran perlu mempunyai pengertian yang ilmiah mengenai masalah itu. Berikut keterangan Profesor Luo Qi dari Rumah Sakit Shougang, Beijing mengenai sindrom tersebut.
"Sekarang ada semacam diagnosa, dinamakan Sindrom Leher, Pundak dan Pergelangan Tangan yang terutama diderita kaum kerah putih. Sindrom tersebut meliputi penyakit pada leher, pundak dan pergelangan tangan, konkretnya adalah inflamasi atau radang non bakteri di bagian tulang leher, sindrom pipa pergelangan tangan serta radang urat otot di bagian tangan."
Menurut penjelasan dokter, kaum kerah putih diminta agar sering memeriksa kondisi kesehatannya. Apakah leher dan pundaknya sering terasa pegal? Jari dan telapak tangan sering kesemutan, terjadi pembengkakan dan radang, yang serius bahkan tidak kuat mengangkat barang, dan gejala itu makin serius pada malam hari. Menurut laporan, Institut Pencegahan Penyakit Jabatan Beijing dalam surveinya belum lama berselang menunjukkan, sekitar 30% pekerja yang menggunakan komputer mengalami gangguan Sindrom Leher, Pundak dan Pergelangan Tangan pada tingkat bervariasi, dan angka itu masih terus bertambah.
Biang keladi kesemuanya itu adalah cara kerja kaum kerah putih yang kurang sehat. Karena pekerjaan yang mengharuskan berlama-lama menggunakan pergelangan tangan dan jari, sendi pergelangan tangan mereka lama kelamaan terluka, pergerakan otot bagian tangan yang terus menerus menyebabkan kurangnya suplai oksigen sehingga mengakibatkan jaringan otot tidak lagi lentur. Meja komputer yang terlalu tinggi dan mouse yang kurang luwes memaksa tubuh pekerja harus menyesuaikan diri dengan cara operasi yang kurang nyaman itu, sehingga menyebabkan keletihan dan luka pada system tulang dan otot , dan menambah tekanan pada bagian leher dan pundak.
Kalau anda merasa mengidap Sindrom Leher, Pundak dan Pergelangan Tangan, tidak perlu anda merasa panik. Dokter Luo Qi mengatakan, sungguhpun anda menderita sindrom tersebut yang cukup parah, rumah sakit dapat membantu meringankan penderitaan anda dengan melakukan operasi. Bagi kebanyakan penderita yang belum lama mengidap sindrom, gejala sakitnya masih ringan dan hanya kadang-kadang saja terasa sakit atau yang diperkirakan dapat disembuhkan, maka tidak perlu buru-buru menjalani operasi, tapi boleh dimulai dengan terapi fisik ditambah dengan pengobatan fungsional. Dengan cara pengobatan ini, umumnya fenomena sakit akan dapat berkurang. Prinsipnya, berobatlah sedini mungkin agar dapat cepat sembuh.
Penyembuhan Sindrom Leher, Pundak dan Pergelangan Tangan juga dapat dilakukan dengan kedokteran tradisional Tionghoa. Mengenai hal itu, Dokter Lu Shixiu dari Rumah Sakit Shogang menjelaskan,
" Cara pengobatan sindrom tersebut dengan kedokteran tradisional Tionghoa, pilihan pertama adalah akupuntur dan pijat. Terapi ini dapat memperlancar sirkulasi darah lokal dan hasilnya cukup baik tanpa harus minum obat dan menjalani ioperasi. Selain itu dapat minum obat pelancar peredaran darah dan peredam nyeri serta menggunakan obat tempel koyok, khasiatnya cukup bagus."
Namun proses pengobatan dengan kedokteran Barat maupun kedokteran Tionghoa relatif panjang atau hanya mengurangi rasa nyeri dan mudah sekali kambuh kalau bekerja berat lagi sehingga penyembuhannya lebih sulit. Dalam hubungan ini, lebih baik kita "sedia payung sebelum hujan", artinya mencegah sebelum terjadi penyakit. Luka dan rasa sakit ringan jangan dianggap sepele. Pencegahan harus selalu kita perhatikan, dan banyak bergerak serta berolah raga adalah cara yang paling efektif. Dokter Lu Shixiu mengatakan:
" Berolah raga adalah cara pencegahan yang utama. Setelah duduk selama satu atau dua jam sebaiknya bangun dari tempat duduk dan menggerak-gerakan leher ke arah depan , belakang, kanan dan kiri, kemudian menggerak-gerakkan pundak dan pergelangan tangan, kedua tangan saling memijat, memutar-mutar bagian pinggang sambil menekan titik akupuntur di bagian pinggang, dengan demikian, otot-otot di bagian tersebut dapat digerakkan sehingga memperlancar sirkulasi darah untuk mencapai tujuan mencegah terjadinya penyakit. "
Kalau anda mempunyai keluhan sindrom yang kami sebut tadi, coba ikutilah saran Dokter Lu tersebut, dan buktikan sendiri khasiatnya.
Selain itu, menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman mutlak diperlukan bagi mereka yang bekerja di kantor. Coba periksa perabot dan alat-alat kantor anda. Pertama adalah letak monitor komputer. Posisi yang terbaik adalah ketika anda menghadap layar komputer, leher anda sedikit ke bawah, antara garis pandang anda dan permukaan mendatar membentuk sudut 10 derajat, sedang tinggi meja komputer sekitar 70 cm. Selain itu, monitor komputer jangan diletakkan di tempat yang dapat anda lihat hanya dengan memalingkan muka. Karena terlalu sering berpaling ke kiri kanan mudah menyebabkan rasa nyeri di otot bagian pundak dan lengan. Mouse harus memilih produk yang baik kualitasnya dengan garis lengkung yang agak tinggi dan agak lebar permukaannya. Harus menjaga kebersihan mouse, mouse yang tidak lancar akan lebih banyak memakai tenaga pergelangan tangan. Dokumen dan pesawat telepon juga harus diletakkan di tempat yang baru dapat dijangkau dengan bangkit dari tempat duduk, karena ini akan memaksa anda tidak berlama-lama terpaku di tempat duduk. Sewaktu menggunakan mesin pengatur udara atau AC, temperatur dalam ruang kantor jangan terlalu dingin agar tidak mudah masuk angin. Suhu terlalu dingin tidak menguntungkan peredaan tekanan pada otot.
Dokter Lu Shixiu khusus mengingatkan perlunya para wanita kerah putih menjaga kesehatan.
Dikatakannya, " Para ibu umumnya sangat sibuk di rumah maupun di kantor, beban berat ditambah ciri khusus fisiologi, membuat mereka sangat mudah mengidap Sindrom Leher, Pundak dan Pergelangan Tangan. Bagi mereka selain perlu sering bergerak badan, anggota keluarga perlu memberikan lebih banyak perhatian dan pengertian."
Kini semakin banyak kaum kerah putih terancam sindrom leher, pundak dan pergelangan tangan. Walaupun sebagian sudah menyadari, tapi kebanyakan belum mengambil langkah pencegahan yang efektif. Sebenarnya asal menaati jam kerja, tidak memforsir diri dan memperhatikan istirahat, maka kita akan dapat dengan efektif menjauhkan diri dari serangan penyakit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar