JANGAN LUPA DIRI
C.S. Lewis, dalam bukunya yang berjudul The Screwtape Letters,
mengungkapkan, "Kesuksesan dan kemakmuran mengikat manusia kepada
dunia. Manusia merasa mengejar kesuksesan dan kemakmuran sebagai
suatu proses dalam hidup untuk menemukan tempatnya di dalam dunia.
Padahal sebenarnya dunialah yang sedang mencuri tempat di dalam
hatinya."
Di dunia ini, kesuksesan dan kemakmuran seseorang umumnya diukur
dengan kemapanan pekerjaan dan besar kecilnya penghasilan. Untuk
mencapai hal-hal itu, acap kali kita sudah berencana sejak kecil,
dengan belajar rajin dan bekerja keras agar dapat masuk ke sekolah
unggulan, universitas favorit, dan akhirnya perusahaan yang
bergengsi. Ditambah dengan persaingan yang semakin hari semakin
ketat, kita pun belajar lebih rajin lagi dengan mengikuti les ini dan
les itu-tiada habisnya, memacu diri dengan bekerja lembur, menghadiri
malam-malam networking guna mencari peluang bisnis, dan sebagainya.
Pekerjaan yang mapan dan penghasilan yang besar tentu bukan sesuatu
yang buruk. Akan tetapi, kita harus sangat berhati-hati saat berusaha
mencapai prestasi dan penghasilan yang mapan. Jangan biarkan diri
kita menjadi sangat terikat pada hal-hal tersebut, sebab keberadaan
kita di dunia hanya sementara waktu. Seperti kisah orang kaya yang
bodoh dalam firman Tuhan hari ini. Pemazmur mengatakan usia manusia
mungkin tujuh puluh tahun, dan jika kuat delapan puluh tahun. Jadi,
kita tak boleh berusaha terlalu keras atau merasa terlalu nyaman di
dunia sampai melupakan kehidupan kekal -MDH
JANGAN MELEKATKAN HATI KEPADA HARTA KEKAYAAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar